Friday 4 April 2014

CONTOH ARTIKEL SKRIPSI PEMBELAJARAN PESAN MORAL

PEMBELAJARAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI MENGGUNAKAN METODE STRATA PADA SISWA KELAS X DI SMA N 2 BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013
 ARTIKEL ILMIAH
TOMMY FAESOL
NPM 08410287
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012
PEMBELAJARAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI MENGGUNAKAN METODE STRATA PADA SISWA KELAS X DI SMA N 2 BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh : Tommy Faesol
NPM 08410287
Pembelajaran pesan moral merupakan hal penting dalam pembelajaran sastra di sekolah. Dengan banyaknya pesan moral yang didapatkan siswa, diharapkan siswa akan terbawa pada moral yang baik, yaitu yang sesuai dengan etika dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat atau paling tidak mampu memahami pesan moral yang terkandung dalam karya sastra. Karya sastra dapat dipandang sebagai objek yang dekat hubunganya dengan masyarakat. Karena apa yang tertuang di dalam karya sastra merupakan proses penciptaan dari Si Pengarang karya sastra atau sastrawan, yang hubunganya dengan masyarakat disekeliling sastrawan itu sendiri.
Pesan adalah permintaan amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain, demikian yang dikemukakan Retnoningsih dan Soeharso (2005:377). Moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut, demikian yang dikemukakan Retnoningsih dan Soeharso (2005:971). Dari pengertian pesan dan pengertian moral tersebut, maka dapat disimpulkan pesan moral adalah amanat berupa nilai-nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pesan moral dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari digunakan pada judul penelitian ini karena dalam  kumpulan cerpen tersebut terdapat hal-hal yang dapat diteladani oleh siswa dari tokoh maupun penceritaannya, khususnya tentang pesan moral. Pesan moral menjadi masalah sensorik yang diungkapkan pengarang melalui tokoh dan peristiwa yang diceritakan. Semua itu bermuara dan berpengaruh pada moralitas tokoh cerita dalam sebuah karya sastra.
Sebuah cerita pendek menurut Rahmanto (1993:88),  biasanya dapat dibaca sampai selesai dalam sekali jam tatap muka dan tugas-tugas yang berhubungan dengan cerita pendek tersebut biasanya dapat selesai pula dalam sekali tatap muka. Menurut Nuryatin (2010:2), cerpen adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang dimaksudkan memberikan kesan tunggal yang dominan. Sejalan dengan  pendapat tersebut Santosa dan Wahyuningtyas (2010:2), mengatakan “cerpen adalah cerita yang panjangnya kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap, padat, lengkap, ada kesatuan, mengandung satu efek dan selesai”. Dari pendapat-pendapat tersebut disimpulkan bahwa cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang padat, memiliki kesan tunggal dan selesai dibaca dalam sekali jam.
Salah satu cerpenis Indonesia adalah Ahmad Tohari. Ia Lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah pada 13 Juni 1948. Ahmad Tohari menamatkan SMA nya di Purwokerto. Setelah itu Ia menimba ilmu di Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Jenderal Sudirman (1975-1976). Ahmad Tohari sudah banyak menulis novel, cerpen dan secara rutin pernah mengisi kolom Resonansi di harian Republika. Karya-karya Ahmad Tohari juga telah diterbitkan dalam berbagai bahasa seperti bahasa Jepang, Tionghoa, Belanda dan Jerman. http://biografinya.blogspot.com/2011/11/ahmad_tohari.html. diakses21April2012
Pembelajaran karya sastra di sekolah haruslah sudah sampai pada tahap apresiasi pada pesan – pesan yang terkandung dalam karya sastra itu. Karya sastra dalam pembelajaran menduduki peranan yang penting dalam kurikulum pendidikan, oleh karena itu karya sastra harus disajikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Rahmanto (1993:15), mengatakan “jika pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra dapat juga memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat.
Pembelajaran cerpen merupakan pembelajaran karya sastra yang masih mendapat ruang dalam kurikulum, oleh karena itu dalam pembelajaran cerpen banyak pilihan judul cerpen yang dapat dijadikan bahan pengajaran dalam pembelajaran di SMA. Dalam silabus, standar kompetensi, dan kompetensi dasar pembelajaran cerpen hampir selalu diajarkan dalam setiap tingkat kelas. Di kelas X melalui standar kompetensi “membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi”, dan kompetensi dasar ” mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek  melalui kegiatan  diskusi”, siswa akan diajak untuk mengerti dan menemukan pesan moral dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari.
Dalam pembelajaran karya sastra di sekolah menengah sudah terlalu biasa bila siswa hanya diajarkan menemukan unsur-unsur intrinsik karya sastra tanpa mengerti hal-hal menarik yang tersimpan di dalamnya. Apalagi dengan metode pembelajaran yang biasa-biasa saja. Seorang guru diharapkan mampu mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar tentang karya sastra sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya. Pemilihan metode pembelajaran tentunya menjadi pokok utama dalam hal tersebut. Maka dalam penelitian ini digunakan sebuah pebelajaran karya sastra dengan metode strata.
Metode strata adalah metode pembelajaran karya sastra yang melalui tahap penjelajahan, penafsiran, dan diakhiri dengan re-kreasi (Semi, 1993:158). Dengan metode ini, siswa diharapkan mampu memicu dirinya sendiri untuk lebih kreatif dan meningkatkan daya imajinasinya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul penelitian ini adalah “Pembelajaran Pesan Moral dalam Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Menggunakan Metode Strata pada Siswa Kelas X di SMA N 2 Bae Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013”.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pesan moral dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari dan bagaimanakah penggunaan metode strata dalam pembelajaran pesan moral dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari pada Siswa Kelas X di SMA N 2 Bae Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu metode strata, dan variabel terikat yaitu pembelajaran pesan moral dalam  kumpulan cerpen Senyum Karyamin. Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Senyum Karyamin dan siswa kelas X di SMA N 2 Bae Kabupaten Kudus. Sampel dalam penelitian ini berupa lima judul dari kumpulan cerpen Senyum Karyamin yaitu : 1) “Senyum Karyamin”, 2) “Jasa-Jasa buat Sanwirya, 3) “Tinggal Matanya Berkedip-Kedip” 4) “ Blokeng” 5) “Pengemis dan Shalawat Badar”, serta satu kelas dari jumlah kelas X di SMA N 2 Bae Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan psikologis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka dan teknik observasi.
Pesan moral yang dapat diambil dari kumpulan cerpen Senyum Karyamin adalah : 1) religius : dalam setiap hal sudah selayaknya bagi manusia untuk selalu mengingat Tuhannya. Untuk orang muslim juga diharapkan untuk bershalawat pada Nabinya; 2) sikap baik : sikap baik ditunjukkan dalam segala hal, yang pada intinya adalah untuk membantu orang-orang di sekitarnya; 3) keadilan : keadilan ditunjukkan dengan memberikan perlakuan yang sama pada semua pihak agar tidak menimbulkan perseteruan antar pihak yang berhubungan. 4) kejujuran : jujur tidak hanya kepada orang lain, namun pada diri sendiri juga dibutuhkan kejujuran agar mampu memahami isi hatinya sendiri; 5) kerendahan hati : rendah hati ditunjukkan dengan “trimo ngalah” dengan keadaan yang sedang dialami.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini ada metode strata. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan teknik tes tertulis, dinyatakan berhasil karena siswa telah mencapai indikator serta tuntas KKM sekolah yaitu 70 dan nilai rata-rata siswa adalah 87.
Saran yang perlu dikemukakan. Bagi siswa, selain dapat menentukan unsur intrinsik, siswa disarankan untuk dapat menemukan pesan moralnya agar dapat diteladani pada kehidupan sehari-hari. Bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai penambah wawasan sekaligus penambah perbendaharan bahan ajar.

Daftar Pustaka
Nuryatin, Agus. 2010. Mengabdikan Pengalaman dalam Cerpen. Semarang: Yayasan  Adhigama.
Rahmanto, B. 1993. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Retnoningsih dan Soeharso. 2005. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Semarang: CV. Widya Karya.
Santosa, Heru Wijaya dan Wahyuningtyas, Sri. 2010. Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta : Yuma Pustaka
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Raya

No comments:

Post a Comment