Friday 28 March 2014

TEKS RENUNGAN PAB PRAMUKA SMA 1 BAE KUDUS

TEKS RENUNGAN PAB PRAMUKA SMA 1 BAE KUDUS
Adik-adik, kialian disini tidak sendiri, ada kami: kakak pembina, kakak bantara, kakak pelatih, bapak dan ibu guru, kakak mahasiswa PPL dari IKIP PGRI Semarang dan Universitas Muria Kudus, serta kakak-kakak paradis yang turut hadir di sini demi kalian. Jangan pernah berpikir atau menganggap kalau kami ingin membuat kalian tidak senang. Percayalah bahwa apapun yg kami lakukan kepada kalian adalah dengan tujuan agar kalian lebih bisa mandiri, tidak manja, dan tidak lagi bersikap kekanak-kanakan.
Adik-adik…
Dalam nuansa keheningan malam.
Diantara lirihnya hembusan angin dan kemilaunya cahaya bintang.
Adalah jiwa-jiwa kita.
Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampau.
Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang Maha Kuasa.
Adik-adik
Pada malam ini di tengah kesunyian ini,  kakak ingin mengajak adik-adik berpikir jernih, sambil merenung kembali perjalanan kehidupan ini, sejak adik-adik dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat ini, renungkan perjalanan kehidupan yang telah adik-adik lalui, kakak yakin adik-adik akan menemui jalan yang terbaik untuk mengenal diri sendiri dan menjadi Pramuka sejati.
Adik-adik …
Di tengah malam yang gelap ini, cobalah adik adik merenung kembali perjalanan hidup ini dari sejak adik-adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik-adik perbuat untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah membesarkan kita; membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam, hujan, dan panas, walau harus pakaian basah kering di badan, terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi hidup ini, meskipun harus tertawa ditengah kesedihan saat kita berada ditengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah dihiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat membesarkan dan membuat anak-anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang menjadi taruhannya, pernahkan adik-adik rasakan dan terpikirkan hal ini itu? Cobalah renungkan…! dan cobalah  bayangkan...!
 Saat adik-adik mempersiapkan kegiatan PAB ini, tentunya tidak lepas dari orang tua. Adik-adik bisa berkumpul disini karena restu dari orang tua. Apapun kalian masih tergantung pada orang tua. Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka? Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan. Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka? Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang tua kita. Terutama pada ibu kita. Ingat! Surga itu ada di telapak kaki ibu.
Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan. Di saat kita masih di dalam kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar olehnya. Selama 9 bulan lebih seorang ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa pamrih. Dan dengan perjuangan seorang ibulah kita dapat terlahir di dunia ini dengan taruhan nyawa sekalipun. Setelah kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya dengan ikhlas. Disaat kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih berjalan, namun kita terjatuh dan menangis. Apa yang dilakukan ibu? Ia mengendong dan menenangkan kita.
Apakah kalian teringat saat kalian diajak oleh ibu kalian pergi ke suatu tempat, dan kalian menginginkan sesuatu. Kalian tak pernah perdulikan seberapa uang ibu kalian. Dan ibu pun, tak akan mengeluh, dan tak akan menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas. Namun malahan ia tetap membelikan kalian, sesuai yang kalian minta. Disaat kalian melakukan kesalahan, dan membuat ibu marah kepada kalian. Itu bukan tanda ibu tak sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada kalian. Ibu ingin yang terbaik untuk kalian. Ibu ingin kalian tak berada di jalan yang salah.
Masihkah kalian ingat itu semua? Sudahkah kalian berterima kasih kepada ibu kalian? Sudahkah kalian mohon ampun kepada ibu kalian? Sungguh, banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa tidak mau berbakti kepada ibunya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang ibu yang telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Kakak berharap, setelah nanti kalian sampai dirumah mintalah maaf, berterima kasihlah, dan peluk ibu kalian.
Selain sosok ibu yang berarti dalam hidup kita adalah Guru. Perjuangan seorang guru tidak dapat dinilai dengan apapun. Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam menuntut ilmu. Gurulah yang membimbing, mengajar hingga kita bisa membaca dan menulis. Senyum indah selalu menghiasi wajahnya. Dia mengisi dengan kesabarannya. Hilang dahagaku yang haus akan ilmu. Jika disaat dia mengajar di depan kelas, namun murid-muridnya tak memperhatikannya, tapi dia tetap sabar. Meskipun ia mengerutkan wajahnya, itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya. Tahukah kalian, betapa susahnya, betapa beratnya, dan begitu besarnya perjuangan seorang guru? Jangan pernah kalian coba untuk sakiti hati seorang guru, apalagi membuat ia kecewa dan marah pada kalian!!! Dia yang mengajari banyak hal tentang ilmu pengetahuan maupun ilmu pekerti. Memberi semangat pada kita itulah dia. Dia sangat berjasa dan sangat berpengaruh pada hidup kita. Tanpa guru dunia ini akan hampa. Maka jangan pernah sakiti guru kalian sampai kapanpun. Patuhilah apa yang ia perintahkan !!! Guru bekerja dengan penuh ketulusan jiwa dan memberikan ilmunya dengan penuh kasih sayang.
Adik-adik, di sinilah kalian berada. Di almamater SMA 1 Bae. Sebuah sekolah yang diidam-idamkan oleh setiap siswa. Namun banyak diantara mereka yang tidak bisa terdaftar menjadi siswa di alamamater ini. Kalian sudah berada di tempat yang diidam-idamkan banyak orang. Apakah masih ada alasan bagimu untuk tidak serius dalam belajar disini? Di sini kalian di tempa, di sini juga kalian dididik. Maka bersungguh-sungguhlah dalam belajar, dan cintailah almamatermu ini seperti halnya kalian mencintai diri kalian sendiri.
            Adik-adik, kakak menyadari dan yakin sekali tidak ada di dunia ini yang bernama insan itu luput dari kekhilafan dan kesalahan, karena pada dasarnya kita adalah hamba Allah yang lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang bisa kita banggakan di mata Allah, untuk itu kakak mengharap bangkitlah dari lamunan panjangmu yang penuh dengan hayalan, hidup ini pada hakikatnya adalah kenyataan, hadapi dengan kebesaran jiwa, dan sadarlah akan kelemahan diri sendiri, akui jika itu salah, sambil memperbaikinya untuk kemajuan masa depan mu, jalanilah dengan niat yang tulus serta ikhlas dari lubuk hati yang mendalam  dengan hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT bukan karena siapa-siapa, bukankah adik-adik tahu bahwa di samping  kanan dan kiri adik-adik ada pengawas dari Allah yang tak pernah  tidur yang selalu mengawasi  gerak  gerik adik-adik. Berawal dari sinilah kakak serahkan semuanya kepada adik-adik  untuk  tetap  percaya diri dengan mengamalkan kode etik Gerakan Pramuka yang tertuang dalam Dasa Darma Pramuka.
Adik-adik yang saya banggakan, masa depan bangsa dan negara berada di tangan kalian. Negara bisa maju adalah karena generasi mudanya. Maka bekalilah hidupmu dengan ilmu yang cukup dan akhlak yang mulia. Agar kalian menjadi:
Generasi yang tangguh dan berkualitas,
Generasi yang pelopor, bukan pengekor;
Generasi yang penggerak, bukan penggertak;
Generasi yang perintis, bukan pewaris;
Generasi yang punya karakter, bukan yang karaten;
Generasi yang luar biasa, bukan biasa di luar;
Generasi yang ahli dzikir, ahli fikir, ahli ikhtiar;
Generasi yang taqwa, cerdas, terampil;
Genarasi yang sensitif, kreatif, produktif;
Mampu menghadapi masalah mentalitas, moralitas, dan kriminalitas;
Akhliyah, kholbiyah, jasadiahnya terpadu;
Raga, rasa, rasio menyatu;
Pintar olah raga, pintar olah rasa, pintar olah rasio.
Adik-adik semua, dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, marilah kita memohon perlindungan kepada Allah, agar diampuni segala kesalahan yang telah kita perbuat selama ini, dan marilah kita berjanji pada diri kita sendiri dengan tulus dan ikhlas untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah kita perbuat selama ini. Dan semoga rahmat Allah senatiasa tercurah untuk kita semua. Amin…

No comments:

Post a Comment