TEKS RENUNGAN PAB PRAMUKA SMA 1 BAE KUDUS
Adik-adik,
kialian disini tidak sendiri, ada kami: kakak pembina, kakak bantara, kakak
pelatih, bapak dan ibu guru, kakak mahasiswa PPL dari IKIP PGRI Semarang dan
Universitas Muria Kudus, serta kakak-kakak paradis yang turut hadir di sini
demi kalian. Jangan pernah berpikir atau menganggap kalau kami ingin membuat
kalian tidak senang. Percayalah bahwa apapun yg kami lakukan kepada kalian
adalah dengan tujuan agar kalian lebih bisa mandiri, tidak manja, dan tidak lagi
bersikap kekanak-kanakan.
Adik-adik…
Dalam nuansa
keheningan malam.
Diantara
lirihnya hembusan angin dan kemilaunya cahaya bintang.
Adalah
jiwa-jiwa kita.
Yang kembali
meniti detak waktu, yang telah terlampau.
Sejenak
menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang Maha Kuasa.
Pada
malam ini di tengah kesunyian ini, kakak ingin mengajak adik-adik
berpikir jernih, sambil merenung kembali perjalanan kehidupan ini, sejak adik-adik
dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat ini, renungkan
perjalanan kehidupan yang telah adik-adik lalui, kakak yakin adik-adik akan
menemui jalan yang terbaik untuk mengenal diri sendiri dan menjadi Pramuka
sejati.
Adik-adik
…
Di tengah malam
yang gelap ini, cobalah adik adik merenung kembali perjalanan hidup ini dari
sejak adik-adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik-adik perbuat
untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah
payah membesarkan kita; membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam,
hujan, dan panas, walau harus pakaian basah kering di badan, terkadang harus
mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi hidup ini, meskipun harus
tertawa ditengah kesedihan saat kita berada ditengah mereka, padahal mereka
sakit tapi tak pernah dihiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat membesarkan
dan membuat anak-anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang menjadi taruhannya,
pernahkan adik-adik rasakan dan terpikirkan hal ini itu? Cobalah renungkan…! dan
cobalah bayangkan...!
Saat adik-adik mempersiapkan kegiatan PAB ini,
tentunya tidak lepas dari orang tua. Adik-adik bisa berkumpul disini karena
restu dari orang tua. Apapun kalian masih tergantung pada orang tua. Mereka di
rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka?
Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan. Apa itu
juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka? Kita sebagai seorang anak,
wajib untuk menghormati kedua orang tua kita. Terutama pada ibu kita. Ingat!
Surga itu ada di telapak kaki ibu.
Ibu adalah sosok wanita yang sangat
tegar dan penuh pengorbanan. Di saat kita masih di dalam kandungan seorang ibu,
kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar olehnya. Selama 9 bulan lebih seorang
ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa pamrih. Dan dengan perjuangan seorang
ibulah kita dapat terlahir di dunia ini dengan taruhan nyawa sekalipun. Setelah
kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya
dengan ikhlas. Disaat kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang
kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih berjalan, namun kita
terjatuh dan menangis. Apa yang dilakukan ibu? Ia mengendong dan menenangkan
kita.
Apakah kalian teringat saat kalian diajak
oleh ibu kalian pergi ke suatu tempat, dan kalian menginginkan sesuatu. Kalian
tak pernah perdulikan seberapa uang ibu kalian. Dan ibu pun, tak akan mengeluh,
dan tak akan menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas. Namun
malahan ia tetap membelikan kalian, sesuai yang kalian minta. Disaat kalian
melakukan kesalahan, dan membuat ibu marah kepada kalian. Itu bukan tanda ibu
tak sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada kalian. Ibu ingin yang terbaik
untuk kalian. Ibu ingin kalian tak berada di jalan yang salah.
Masihkah kalian ingat itu semua?
Sudahkah kalian berterima kasih kepada ibu kalian? Sudahkah kalian mohon ampun
kepada ibu kalian? Sungguh, banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada
anaknya. Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa tidak
mau berbakti kepada ibunya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi
membutuhkan seorang ibu yang telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan
pengorbanan seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk
anaknya selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar
pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai
hati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Kakak berharap,
setelah nanti kalian sampai dirumah mintalah maaf, berterima kasihlah, dan
peluk ibu kalian.
Selain sosok ibu yang berarti dalam
hidup kita adalah Guru. Perjuangan seorang guru tidak dapat dinilai dengan
apapun. Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam menuntut ilmu.
Gurulah yang membimbing, mengajar hingga kita bisa membaca dan menulis. Senyum
indah selalu menghiasi wajahnya. Dia mengisi dengan kesabarannya. Hilang
dahagaku yang haus akan ilmu. Jika disaat dia mengajar di depan kelas, namun
murid-muridnya tak memperhatikannya, tapi dia tetap sabar. Meskipun ia
mengerutkan wajahnya, itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya. Tahukah kalian,
betapa susahnya, betapa beratnya, dan begitu besarnya perjuangan seorang guru? Jangan
pernah kalian coba untuk sakiti hati seorang guru, apalagi membuat ia kecewa
dan marah pada kalian!!! Dia yang mengajari banyak hal tentang ilmu pengetahuan
maupun ilmu pekerti. Memberi semangat pada kita itulah dia. Dia sangat berjasa
dan sangat berpengaruh pada hidup kita. Tanpa guru dunia ini akan hampa. Maka
jangan pernah sakiti guru kalian sampai kapanpun. Patuhilah apa yang ia
perintahkan !!! Guru bekerja dengan penuh ketulusan jiwa dan memberikan ilmunya
dengan penuh kasih sayang.
Adik-adik, di sinilah kalian berada.
Di almamater SMA 1 Bae. Sebuah sekolah yang diidam-idamkan oleh setiap siswa.
Namun banyak diantara mereka yang tidak bisa terdaftar menjadi siswa di
alamamater ini. Kalian sudah berada di tempat yang diidam-idamkan banyak orang.
Apakah masih ada alasan bagimu untuk tidak serius dalam belajar disini? Di sini
kalian di tempa, di sini juga kalian dididik. Maka bersungguh-sungguhlah dalam
belajar, dan cintailah almamatermu ini seperti halnya kalian mencintai diri
kalian sendiri.
Adik-adik,
kakak menyadari dan yakin sekali tidak ada di dunia ini yang bernama insan itu luput
dari kekhilafan dan kesalahan, karena pada dasarnya kita adalah hamba Allah
yang lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang bisa kita banggakan di
mata Allah, untuk itu kakak mengharap bangkitlah dari lamunan panjangmu yang
penuh dengan hayalan, hidup ini pada hakikatnya adalah kenyataan, hadapi dengan
kebesaran jiwa, dan sadarlah akan kelemahan diri sendiri, akui jika itu salah,
sambil memperbaikinya untuk kemajuan masa depan mu, jalanilah dengan niat yang
tulus serta ikhlas dari lubuk hati yang mendalam dengan hanya mengharapkan
ridho dari Allah SWT bukan karena siapa-siapa, bukankah adik-adik tahu
bahwa di samping kanan dan kiri adik-adik ada pengawas dari Allah
yang tak pernah tidur yang selalu mengawasi gerak gerik
adik-adik. Berawal dari sinilah kakak serahkan semuanya kepada adik-adik
untuk tetap percaya diri dengan mengamalkan kode etik Gerakan
Pramuka yang tertuang dalam Dasa Darma Pramuka.
Adik-adik yang saya banggakan, masa
depan bangsa dan negara berada di tangan kalian. Negara bisa maju adalah karena
generasi mudanya. Maka bekalilah hidupmu dengan ilmu yang cukup dan akhlak yang
mulia. Agar kalian menjadi:
Generasi yang tangguh dan
berkualitas,
Generasi yang pelopor, bukan pengekor;
Generasi yang penggerak, bukan
penggertak;
Generasi yang perintis, bukan pewaris;
Generasi yang punya karakter, bukan
yang karaten;
Generasi yang luar biasa, bukan
biasa di luar;
Generasi yang ahli dzikir, ahli
fikir, ahli ikhtiar;
Generasi yang taqwa, cerdas,
terampil;
Genarasi yang sensitif, kreatif,
produktif;
Mampu menghadapi masalah mentalitas,
moralitas, dan kriminalitas;
Akhliyah, kholbiyah, jasadiahnya
terpadu;
Raga, rasa, rasio menyatu;
Pintar olah raga, pintar olah rasa,
pintar olah rasio.
Adik-adik
semua, dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, marilah kita memohon
perlindungan kepada Allah, agar diampuni segala kesalahan yang telah kita
perbuat selama ini, dan marilah kita berjanji pada diri kita sendiri dengan
tulus dan ikhlas untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah kita perbuat
selama ini. Dan semoga rahmat Allah senatiasa tercurah untuk kita semua. Amin…
No comments:
Post a Comment