APRESIASI PUISI “NYANYIAN LUMUT” KARYA D. ZAMAWI IMRON
Dosen Pengampu : Bapak S. Prasetyo Utomo
Disusun oleh :
TOMMY FAESOL
08410287
4F/PBSI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2010
1. Puisi
Nyanyian Lumut
Jika kuterima
kecutmu
Garam akan
semakin larut pada darah
Serang elang
bergoyang
Dalam hatiku
Telur yang akan
menetas itu menyiapkan
Sejarah lumut
yang bersenjata rawa rawa
Mengidung
bukanlah senang
Tak tahu
sakitnya hati
Siapa mengaku
asap
Akan lenyap
dilutut angkasa
Dan apa yang
mengancam serta menagih
Langitnya
bersujud padanya
Sekali hati
menderap
Di ubun rumput
dan lalang
Kau menangisi
Bangkaimu sendiri
(D.
Zamawi Imron)
2. Parafrase Puisi
Jika ku tahu dan ku dengar tentang kejelekanmu semakin aku
merasakan bahwa kenyataan pahit semakin terbiasa dalam hidup. Dalam hatiku
serasa sesuatu mengusik ketenteraman batin. Dari kejelekanmu aku menjadi tahu
bahwa yang mengusik batinku selalu menggoda hidupku.
Peristiwa yang sering terjadi itu membuat lumut menjadi hidup.
Lumut yang sanggup melindungi dirinya ketika berada di dalam situasi yang
mengancam hidupnya. Tetapi lumut yang seperti itu bukan tidak pernah sakit,
tetapi lumut mencoba bertahan dengan keadaan hidupnya yang selalu dianggap tak
berguna dan sering merugikan.
Memang benar bahwa yang menjadi akibat dari perbutaan buruk
akan hilang dibawah kekuasaanNya. Serta yang mengancam dan menjadi
tanggungannya akan kembali ditanya. Bila keburukan telah sirna maka kebaikan
akan mudah dicapai dan selalu mendekat.
Sekali hati mencoba menanyakan ketidakakdilan nasib pada
alam. Di atasmu adalah rumput dan lalang yang berserakan. Dan engkau akan tersadar
bahwa kau telah tiada dan menangisi kejelekan – kejelekan yang telah kau
lakukan.
3. Simbol dalam Puisi
a. Konversi
1)
Kecutmu : kejelekanmu
2)
Garam : kenyataan pahit
3)
Telur : peristiwa
4)
Lumut : seorang yang
lemah dan dianggap tak berguna
5)
Asap : akibat dari
perbuatan buruk
6)
Langitnya : kebaikan
7)Bangkaimu : mayatmu
4. Majas dalam Puisi
a. Majas
Metafora
1)
Jika kuterima kecutmu
Maknanya :
jika aku menerima kejelekanmu
2)
Langitnya bersujud padanya
Maknanya : kebaikan akan mudah dicapai dan
selalu mendekat
3)
Bangkaimu sendiri
Maknanya : kejelekan atau mayatmu sendiri
b. Majas
Personifikasi
1)
Sejarah lumut yang bersenjata rawa rawa
Maknanya : urutan peristiwa sampai lumut
dapat melindungi
dirinya dari bahaya
2)
Akan lenyap di lutut angkasa
Maknanya : akan hilang dibawah
kekuasaanNya
3)
Di ubun rumput dan lalang
Maknanya : di kepala rumput dan lalang
yang berada diatasnya
c. Majas
Alegori
1)
Garam akan semakin larut pada darah
Maknanya : kenyataan pahit semakin
terbiasa dalam hidup
2)
Telur yang akan menetas itu menyiapkan
Maknanya : sesuatu yang telah disiapkan
untuk memulai peristiwa
baru
5. Amanat dalam Puisi
Amanat yang tersirat dalam puisi “Nyanyian Lumut” adalah bila
kita selalu menerima keburukan dari seseorang maka yang buruk itu tidak akan
terlalu kita rasakan karena telah terbiasa. Dan kita dapat memiliki cara agar
dapat melindungi diri dari keburukan – keburukan tersebut. Walaupun kita tidak
senang, tetapi selayaknya kita dapat bertahan. Ketika keburukan itu dapat kita
hindari maka semua kebaikan akan mendekat pada kita. Namun bila kita mengikuti
keburukan itu maka penyesalan selalu dating terlambat, yaitu ketika sudah di
dalam kubur.
No comments:
Post a Comment