Penelitian ini merupakan kolaborasi internasional dengan beberapa ilmuwan terkenal diberbagai bidang, termasuk Geoscience Institute di Goethe University, University of Padova, Durham University, University of Vienna, Trigon GeoServices dan Ghent University.
Sampel ini jelas membuktikan bahwa ada titik air lokal di bawah bumi, zona transisi mungkin memiliki air yang jumlahnya mungkin sama dengan volume air lautan di seluruh dunia. Analisis yang diungkap Pearson di publikasikan dalam jurnal Nature, 13 Maret 2014.
Volume Air Setara Lautan Di Bawah Bumi Kandung Ringwoodite
Ringwoodite merupakan bentuk lain dari mineral peridot yang diyakini jumlahnya sangat besar dibawah tekanan tinggi zona transisi. Ringwoodite telah ditemukan pada sampel meteorit, tapi sampai saat ini tidak satupun sampel teresterial bisa diperoleh karena ilmuwan belum mampu mencapai kedalaman ektrim ratusan kilometer.
Sampel yang ditemukan pada tahun 2008 di Juina of Mato Grosso - Brasil, pada saat itu penambang menggali berlian di sungai dangkal. Berlian dibawa ke permukaan bumi melalui batuan vulkanik Kimberlite, dikenal sebagai batuan yang paling mendalam.
Menurut Pearson, penemuan mineral berharga merupakan suatu kebetulan dimana tim mencari mineral lain ketika membeli berlian cokelat (kotor) sebesar tiga milimeter. Ringwoodite tidak terlihat dengan mata telanjang, mineral berlian terkubur di bawah bumi, jadi pembelian berlian justru menguntungkan Pearson dan timnya.
Sampel berlian itu menjalani serangkaian tes dan analisis menggunakan spektroskopi inframerah dan difraksi sinar-X, sebelum pada akhirnya ditetapkan sebagai mineral Ringwoodite. Pengukuran air diuji pada Pearson's Arctic Resources Geochemistry Laboratory, salah satu laboratorium berlian terkenal Canadian Centre For Isotopic Microanalysis.
Quote:
Yang paling menarik, menurut Pearson bahwa Bumi merupakan suatu planet dinamis dimana bagian dalamnya terdapat air yang jumlahnya setara dengan air lautan seluruh dunia. |
sumber : http://forum.viva.co.id/iptek/1531942-dalam-perut-bumi-kaya-berlian-setara-air-laut.html
No comments:
Post a Comment